Selasa, 01 April 2014

Android = Kemudahan Berkomunikasi

Android saat ini telah menjadi mobile OS yang sangat disayang bagi para vendor mobile phone dan juga tablet di seluruh dunia. Terbukti dengan jumlah pengapalan handsert berbasis Android yang dua kali lipat lebih banyak dari pesaingnya yaitu RIM dan Apple. Android berhasil memberi keuntungan yang belum bisa di capai oleh OS Mobile lainnya yaitu “freedom dan fleksibilitas”. Para vendor bisa menggunakan OS ini secara gratis, selain itu mereka dapat melakukan modifikasi yang sesuai dengan produk handset yang mereka keluarkan. Jadilah para vendor ini bisa menciptakan OS Android khas mereka.
Namun, ada beberapa hal tertentu yang harus para vendor perhatikan dalam melakukan proses adopsi Android ke produk mereka. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah masalah “branding”. Masalah ini menjadi problem tersendiri bagi para vendor pengadopsi Android. Para vendor ini biasanya menginginkan pengguna yang “lengket” terhadap handset produksi mereka, tetapi dengan adanya Android yang notabene dipakai juga oleh vendor lainnya, menjadi sulit untuk membuat konsumen tetap “lengket” dengan satu brand vendor tertentu. Pengguna sulit loyal karena biasanya mereka malah menyukai “Android” ketimbang “brand” dari si vendor.
Jika seseorang memiliki smartphone ber-Android, tentunya mereka bisa mengakses aplikasi yang ada di Android market, yang notabene aplikasi ini bisa berjalan di smartphone manapun yang terdapat android di dalamnya. Akibatnya seseorang saat ini bisa menggunakan HTC Nexus One, tetapi ketika ada vendor lain seperti Motorola mengeluarkan produk ber-Android yang baru maka tidak ada pengikat yang dapat membuat konsumen tetap “lengket” di produk HTC. Dengan Android aplikasi tidak bisa mengikat konsumen terhadapa vendor tertentu, beda halnya dengan RIM (Blackberry) yang mengikat konsumen dengan BlackBerry Messenger, atau iPhone dengan iBook, iTunes dan varian lainnya, atau bahkan dengan Nexian dengan Nexian Messengger-nya. Konsumen bukannya “lengket” ke handset, tapi lebih “lengket” ke OS nya, yang mana adalah Android OS.
 Berikutnya ada HTC yang membuat UI khusus yang bernama Sense UI untuk handset Android mereka. Dengan keunikan UI yang di tawarkan HTC ini, berefek pada pemikiran konsumen bahwa HTC adalah vendor yang produk handset Android-nya memiliki keunikan tersendiri. Akibatnya, konsumen lengket dengan produk HTC yang ber-android dan juga dengan produk HTC lainnya yang non-Android.
HTC Sense UI


sumber: http://teknojurnal.com/

Tidak ada komentar: